Sutradara Hanung Bramantyo sudah berkali-kali membuat film
biografi (lebih dikenal dengan biopic) dari tokoh-tokoh besar Indonesia. Mulai
dari riwayat KH Ahmad Dahlan, Soekarno, hingga yang baru diputar saat lebaran BJ Habibie. Setelah sempat
tertunda, Hanung mulai menyiapkan proyek biopic terbarunya. Kali ini mengenai kisah
pahlawan emansipasi asal Jepara, Kartini.
“Bicara tentang film biopic adalah bicara soal subjektivitas.
Di sana tidak ada perkara benar atau salah,” tuturnya ketika memperkenalkan
film ini kepada wartawan di lounge Djakarta Theater XXI, 14 Juli 2016.
Rupanya lelaki asal Yogyakarta ini masih merasa trauma atas
peristiwa yang dialami filmnya Sang
Pencerah saat pengumuman Festival Film Indonesia 2010. Ketika itu Komite
Seleksi FFI tidak meloloskan filmnya masuk daftar nominasi lantaran dianggap
kurang akurat. Alhasil, film tentang tokoh pendiri Muhammadiyah itu mesti kandas
di babak awal.
“Subjektivitas seharusnya dilawan dengan subjektivitas yang
lain,” komentarnya dengan wajah serius. “Kalau mau mencari mana yang benar atau salah, sebaiknya cari di mesjid saja…”
18 Juli 2016
18 Juli 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar