Senin, 16 Januari 2017

Cek Mesjid Sebelah



Setelah sukses lewat debutnya dalam Ngenest pada 2015, sineas Ernest Prakasa menyiapkan karya berikutnya. Proyek bertajuk Cek Toko Sebelah ini ternyata tak kalah suksesnya disambut pasar. Kurang dari tiga pekan pasca rilisnya film meraup 2 juta penonton. Kontennya pun jauh lebih dalam, bukan sekadar komedi standar tetapi juga bumbu drama yang kental. 

Konon kuncinya adalah promosi yang kuat. Kunci sukses lainnya adalah efek viral dari film ini. Penonton yang sudah menyaksikan kemudian bercerita kepada rekannya  dan menyarankan mereka untuk nonton.

Salah satunya seperti dikisahkan penyanyi soundtracknya, Cantika. Rupanya saat kebaktian di gereja sang pendetanya merekomendasikan kepada jemaatnya untuk nonton film ini.   

“Siapa yang belum nonton Cek Toko Sebelah sebaiknya segera nonton. Karena banyak nilai-nilai bagus yang ada di sana... “ demikian cucu aktris Rina Hasyim ini menyitir kata-kata sang pendeta dalam acara syukuran di Hongkong Cafe, Senin siang (16/1).

Mendengar hal tersebut MC Adjis Doa Ibu pun seolah tak mau kalah. Kontan dia menyambar dengan kisah serupa. “Ah, jadi ingat cerita waktu shalat Jumat kemarin. Jadi khotbahnya kok terasa lama ya. Terus saya protes, ah kelamaan nih. Eh, dijawab ‘kata siapa? Sebentar kok. Kalau nggak percaya, cek mesjid sebelah'...”



16 Januari 2017

Minggu, 01 Januari 2017

Very Well, Very Good



Yang namanya pelawak sudah terbiasa melakukan improvisasi di atas pentas. Berikan saja pada mereka alur ceritanya, niscaya dengan lincah akan dikembangkannya. Proses kreatif macam itulah yang dilakoni Komeng selama ini. Seperti dalam proyek perdananya, Anda Puas Saya Loyo karya KK Dheeraj, Komeng juga mendapat porsi improvisasi.

“Eh, betulan di film ini kamu tidak pakai baca naskah?” tanya wartawan usai pemutaran filmnya di bioskop Setiabudi XXI pertengahan 2008.

”Iya. Saya nggak dikasih naskah dari sutradara, soalnya mesin fotokopinya rusak,” seloroh pria bernama asli Alfiansyah ini seperti biasa dengan mimik mukanya yang lucu.

“Oh ya. Masak sih?” timpal wartawan yang lain.

”Jadi begini... Sebenarnya saya dikasih naskah sih, tapi saya balikin. Habisnya yang dikasih naskah teks Proklamasi. Ya, saya pulangin,” ujar Komeng. Kali ini mencoba berimprovisasi dan kali ini giliran para wartawan tertawa senang dibuatnya.

Komen mengaku kepalang basah terlibat. Apapun risikonya dia pasrah menerima nasibnya seperti itu. "Pokoknya very well, very good. Jangan bawel, jangan ribut,” sergahnya dengan suara sengau yang khas.

Huhuy... 


Juli 2008