Senin, 08 Agustus 2016

Enaknya Kerja Bareng Jenderal



Berkat kemajuan teknologi, membuat film di Indonesia saat ini menjadi lebih mudah. Namun jika sudah menyangkut perizinan, itu perkara yang tidak mudah. Kalaupun bisa diperoleh, acapkali merepotkan dan biayanya lumayan mahal. Apalagi jika harus menggunakan objek vital, bakalan kian sulit lagi. Hal itu yang dirasakan sendiri oleh produser sekaliber Zairin Zain.

Namun kegelisahan Zairin mendadak sirna saat menggarap film yang bertajuk I Leave My Heart in Lebanon-Garuda 23. Sebuah proyek prestisius dari TB Silalahi Pictures di semester awal 2016. Ide produksinya berawal dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Orang nomor 1 di jajaran TNI ini meminta Silalahi untuk dibuatkan film yang menggambarkan prestasi serdadu Indonesia di mancanegara. Sang purnawirawan mayor jenderal pun kontan mengiyakan.

Selanjutnya, Zairin ditunjuk sebagai produser. Proses persiapan pun dimulai. Tim produksi segera dibentuk, kru dan pemain mulai dicari. Skenario ditulis oleh sang sutradara Benni Setiawan, menceritakan balada pasukan penjaga perdamaian alias Garuda di Lebanon dengan latar sedikit kehidupan keluarganya di tanah air.    

“Saya melapor ke pak TB Silalahi soal perizinan lokasi. Eh malah dijawab ‘apa izin-izin… Telepon aja’. Lalu dia telepon perwira yang menjadi pimpinan di situ. Besoknya kita yang ditanya dari sana ‘halo pak, mau kapan pakai lokasi syuting di sini’ Begitu…,” demikian ceritanya dalam sebuah kesempatan buka puasa di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Juni 2016.

Setelah itu perasaan insan film senior ini mulai plong. Salah satu hambatan besar dalam produksi bisa teratasi.  “Wah… Enak juga kalau hidup kayak begini…” seloroh Zairin dengan perasaan senang.



22 Juni 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar