Selasa, 14 Juni 2016

Gara-gara Kehabisan Ide



Kendati pernah meraih Piala Citra sebagai sutradara terbaik FFI 2004, sutradara Rudi Soedjarwo tak segan-segan untuk menerima proyek film horor. Setelah pernah melansir beberapa judul macam Pocong 2 dan 40 Hari Bangkitnya Pocong, tahun 2009 dia menggarap satu lagi produk anyar untuk Rapi Films. Judulnya Hantu Rumah Ampera
   
“Sebenarnya ada kisah unik di balik judul ini,” ungkap pria bertubuh jangkung ini saat ditemui di lobi bioskop XXI FX Platinum. Pagi itu rupanya digelar screening untuk wartawan.

Rudi menuturkan awalnya dia diminta pihak Rapi Films untuk membuat sebuah film horor. Sejenak dia sempat merasa bimbang, lantaran banyak khazanah horor di negeri ini yang sudah dieksploitasi. “Ah, bikin apa ya? Sempat kehabisan ide juga,” cerita dia dengan jujur.

Tak mau lama-lama berpikir, Rudi menawarkan ide cerita yang berawal dari tempat tinggalnya di kawasan jalan Ampera, Jakarta Selatan. “Nah, mulai aja dari jalan Ampera. Terus digabung deh dengan kisah drama. Ya, jadi deh film horor,” ungkapnya dengan mimik lega.   


April 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar