Kendati pernah meraih Piala Citra sebagai sutradara terbaik
FFI 2004, sutradara Rudi Soedjarwo tak segan-segan untuk menerima proyek film horor.
Setelah pernah melansir beberapa judul macam Pocong 2 dan 40 Hari Bangkitnya
Pocong, tahun 2009 dia menggarap satu lagi produk anyar untuk Rapi Films. Judulnya Hantu
Rumah Ampera.
“Sebenarnya ada kisah unik di balik judul ini,” ungkap pria
bertubuh jangkung ini saat ditemui di lobi bioskop XXI FX Platinum. Pagi itu rupanya digelar screening untuk wartawan.
Rudi menuturkan awalnya dia diminta pihak Rapi Films untuk membuat
sebuah film horor. Sejenak dia sempat merasa bimbang, lantaran banyak khazanah horor di
negeri ini yang sudah dieksploitasi. “Ah, bikin apa ya? Sempat kehabisan ide
juga,” cerita dia dengan jujur.
Tak mau lama-lama berpikir, Rudi menawarkan ide cerita yang
berawal dari tempat tinggalnya di kawasan jalan Ampera, Jakarta Selatan. “Nah, mulai
aja dari jalan Ampera. Terus digabung deh dengan kisah drama. Ya, jadi deh film
horor,” ungkapnya dengan mimik lega.
April 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar