Senin, 12 Desember 2016

Cari Saja Sendiri



Jumat siang di awal Desember 2016. Hujan baru saja berhenti. Saya bergerak menuju kampus UI Depok untuk ikutan diskusi film di jurusan Komunikasi FISIP. Temanya menarik, yaitu tentang distributor dan eksibitor. Pembicaranya pun sosok beken pada porsinya, meskipun ternyata tidak semua bisa hadir. 

Produser Sheila Timothy misalnya. Karena terhalang aksi 212 di Jakarta, terpaksa dia harus absen. Alhasil, dia membagikan presentasinya melalui saluran Skype. Inipun tidak mulus, lantaran terkendala masalah sinyal. Demikian pula dengan perwakilan distributor Catherine Keng yang juga tak tampak di ruangan. Praktis hanya tersisa Sidi Saleh, pembuat film di jalur independen dan Ade Armando, staf pengajar FISIP UI.

Ketika mendapat giliran, Ade Armando menguraikan pengalamannya. Suatu kali, untuk keperluan penelitian dia harus ke kantor Pusbang Film di Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Adapun tujuan kedatangannya ke sana untuk mengumpulkan data jumlah penonton bioskop.

Seperti diketahui, sesuai pasal 33 ayat 2 UU nomor 33 tahun 2009 tentang Perfilman, menteri wajib mengumumkan kepada masyarakat secara berkala jumlah penonton setiap judul film yang dipertunjukkan di bioskop. Pusbang Film berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Maka sejak 2015, institusi ini yang paling bertanggung jawab soal perfilman nasional.

Singkat cerita, sesampainya di sana Ade pun bertanya kepada pegawai yang bertugas “Pak, saya mau minta data penonton film bioskop. Di sini ada kan?”

“Aduh. Maaf, Pak. Di sini kita nggak punya data yang dimaksud. Bapak bisa cari sendiri di tempat lain kan...?” jawab sang pegawai.

 “Baiklah. Saya cari sendiri deh...” jawabnya dengan sikap pasrah.

Pasrah bukan berarti menyerah. Ini sih alamat harus mencari alternatif di tempat lain, demikian dalam pikirannya.


5 Desember 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar