Produser Hollywood
beken Mario Kassar ikutan berkiprah di film Indonesia. Dia menjadi produser
eksekutif dari film laga yang bertajuk Foxtrot
Six dan disutradarai oleh sineas pendatang baru Randy Korompis. Mengingat
ada nama besar Kassar di sana, tentu saja film ini terasa prestisius. Dana
produksi yang disiapkan pun tak tanggung-tanggung, jumlahnya sekitar 5 juta
dollar atau kalau dalam rupiah sekitar 70 miliar.
Angka tersebut memang
masuk akal. Biasanya film laga butuh biaya besar untuk mewujudkannya. Sebut
saja untuk adegan tembak-tembakan, kebut-kebutan, hingga efek visual. Bintang
yang dipakai pun punya nama besar, mulai dari Oka Antara, Chicco Jerikho, Rio
Dewanto, Arifin Putra, hingga Julie Estelle. Mereka siap untuk berkelahi
habis-habisan di depan kamera.
Saat menyaksikan
filmnya, terasa penggarapannya sudah cukup baik, meskipun tidak
sempurna-sempurna amat eksekusinya. Namun ada satu hal yang terasa mengganjal
di dalam benak: penggunaan bahasa Inggris untuk dialog di filmnya. Rata-rata
bagi pemain yang terlibat ini baru pertama kali dan terkesan dipaksakan.
Dalam perkara
penggunaan bahasa Inggris ini, Korompis sebagai penulis skenario sebenarnya tidak keliru-keliru amat. Pasalnya, dia hanya menggenapi ramalan capres Prabowo
Subianto yang pernah menyebutkan Indonesia pada tahun 2030 akan bubar.
Pernyataan itu dilontarkannya kepada kader Gerindra, di Bogor bulan Oktober
2017.
Setting cerita F6 sendiri terjadi di Indonesia tahun
2031. Kondisi di sana digambarkan kacau balau, lantaran baru saja terjadi
kudeta terhadap pemerintahan yang demokratis. Kendati rakyat hidup susah, uniknya
mereka tetap memakai bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.
Di sinilah letak
keunikannya. Prabowo meramalkan Indonesia bubar pada tahun 2030. Korompis
bercerita kondisi Indonesia pada tahun 2031 yang rakyatnya pandai berbahasa
Inggris. Indonesia yang sudah tak lagi menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia. Nah, kalau merujuk pada Sumpah Pemuda 1928, Korompis menyodorkan
gagasan Indonesia yang jauh sudah berbeda. Bisa jadi pernyataan Prabowo ada
benarnya kalau Indonesia bubar dalam film itu. Mungkin kebetulan saja sih.
28 Februari 2019